Sosok familiar terlihat di bench timnas Mali U-23 saat pertandingan persahabatan melawan Indonesia U-23 (18/11/2025). Ia terlihat serius berdiskusi dengan pelatih kepala Mali U-23 yakni Fousseni Diawara. Hari itu kedua tim dapat hasil imbang 2-2, dan jadi pertandingan ke-2 antara Indonesia U-23 dan Mali U-23. Sebelumnya Mali berhasil menang 3-0 atas Indonesia di laga perdana yang berlangsung pada 15 November 2025. Kedua laga ini merupakan rangkaian laga ujicoba bagi timnas Indonesia U23 untuk persiapan mengikuti SEA Games 2025.
Kembali ke sosok familiar tadi, postur badan nya yang tinggi, kepala plontos, serta janggut khasnya sepertinya masih akan diingat oleh pecinta sepakbola era 2000-an sampai 2012. Beliau adalah Frederic Kanoute yang kini mendapatkan tugas menjadi asisten pelatih timnas Mali U-23.
Nama lengkapnya adalah Frederic Oumar Kanoute. Ia lahir di Prancis, dan sempat membelai timnas Prancis U21. Tapi akhirnya memutuskan jadi pemain timnas senior Mali di tahun 2004, ketika ia masih berkarir di klub Tottenham Hotspur. Kanoute lahir dan besar di Prancis, dan memulai karirnya bersama klub Lyon.
Pada tahun 2000 ia dipinjamkan ke klub Inggris, yakni West Ham United, dan lanjut dipermanenkan. Setelah 3 tahun di West Ham, ia pindah ke klub Inggris lainnya yakni Tottenham Hotspur. Namun kisah legendarisnya dikenal orang-orang saat bermain di klub Spanyol, Sevilla, sejak tahun 2005 hingga 2012. Setelah itu ia bermain selama semusim di klub Tiongkok, Beijing Guoan, dan akhirnya memutuskan pensiun.
Namanya dikenal luas saat bermain di Sevilla. Selain karena kehebatan nya sebagai penyerang, ia juga dikenal karena ketaatan nya memegang teguh ajaran Islam. Ketika di Sevilla, Kanoute pernah menutup sponsor jersey Sevilla, karena saat itu Sevilla disponsori oleh web j*di. Kanoute juga pernah menyumbang dana besar untuk membeli lahan masjid, serta menggalang dana untuk pembangunan masjid di Spanyol.
Kanoute juga sempat menarik perhatian di tahun 2009. Pada laga Copa Del Rey antara Sevilla lawan Deportivo La Coruna, Kanoute yang baru saja cetak gol, melakukan selebrasi menujukkan kaos dalamnya yang berwarna hitam dan bertuliskan Palestina. Hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap masyarakat Palestina yang dapat kekejaman dari pemerintah & tentara Israel sejak dulu.